Kerangka Acuan Rapat Kerja Nasional APTARI 2015

Akhir tahun 2015 yang hanya tinggal beberapa bulan lagi akan menjadi tonggak baru bagi dunia kerja di Indonesia. Penerapan Pasar Bebas ASEAN yang akan di mulai pada akhir tahun ini akan membuat persaingan untuk masuk dunia kerja semakin keras. Hal ini terjadi karena tenaga kerja asing, khususnya dari kawasan ASEAN akan bebas masuk ke Indonesia. Berbagai kesepakatan telah dibuat oleh para petinggi negara ASEAN yang terkait dengan ketenagakerjaan dan industri untuk mengatur mekanisme masuknya tenaga kerja lintas negara ASEAN baik melalui standar pendidikan maupun sertifikasi keahlian. Meskipun peluang yang sama juga berlaku bagi tenaga kerja Indonesia ke negara lain di kawasan ASEAN, namun jika melihat kesiapan teknis dan non teknis pekerja Indonesia untuk bersaing dengan tenaga kerja dari kawasan ASEAN tampaknya rasa kawatir yang sangat besar menghantui masyarakat Indonesia.

Dengan jumlah peluang dan kesempatan kerja di bidang keyasaan dan pembangunan yang relatif lebih besar dibandingkan dengan negara-negara lainnya, Indonesia diperkirakan akan menjadi tujuan pencari kerja asing dari ASEAN. Jika mengacu pada program kerja pemerintah Indonesia lima tahun kedepan maka dapat dibayangkan besarnya kebutuhan tenaga rekayasawan termasuk arsitek. Namun demikian peluang tersebut justru menjadi persoalan bagi tenaga kerja nasional karena selain jumlah tenaga kerja yang tersedia terbatas secara formal banyak juga tenaga kerja Indonesia yang belum tersertifikasi. Akan sangat menyedihkan bila tenaga kerja kita hanya menjadi penonton di tempatnya sendiri karena tak mamu bersaing dengan tenaga kerja yang masuk dari negara lain dari kawasan ASEAN.

Tantangan tenaga kerja Indonesia untuk bersaing secara terbuka di pentas ASEAN ini juga termasuk untuk bidang arsitektur. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ASEAN Architect oleh semua perwakilan negara ASEAN yang terkait dengan profesi arsitek maka ke depan hanya mereka yang terdaftar dalam sajalah yang dapat bersaing masuk kerja di lingkungan negara ASEAN. Sebagai gambaran hingga saat ini hanya 33 arsitek Indonesia yang terdaftar sebagai ASEAN architects. Memang tidak semua proyek fisik membutuhkan arsitek tetapi jika melihat besarnya volume pembangunan di negara kita maka kebutuhan akan arsitek juga sangat besar, mencapai ratusan ribu arsitek dari berbagai jenjang keahlian. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian semua pihak terkait termasuk juga lembaga pendidikan arsitek di negeri ini.

APTARI sebagai forum yang menaungi lembaga pendidikan tinggi arsitektur di Indonesia harus memikirkan tantangan baru yang tidak sederhana. Pelaksanaan pendidikan mungkin tidak bisa lagi dilakukan sebagai sekedar proses produksi lulusan. Tetapi juga ikut bertanggung jawab untuk menjadikan lulusan nya agar mampu bersaing dengan arsitek lulusan ASEAN yang masuk ke Indonesia. Keharusan Indonesia untuk membuka diri dan melaksanakan perdagangan bebas ASEAN, mau tidak mau telah memaksa kita, pendidikan tinggi arsitektur untuk secepatnya menata diri. Kalau kita sebagai lembaga pendidikan tinggi mahasiswa arsitektur terlambat mempersiapkan diri dengan baik, kita akan menelan kekalahan demi kekalahan, dan pada gilirannya lulusan kita terpaksa hidup di bawah dominasi profesional negara lain. Dan jika mengacu pada waktu yang tersisa untuk menyongsong 2016, maka jelas tugas yang sedemikian rumit perlu segera ditangani.

Menyangkut pendidikan arsitektur di Indonesia, sesungguhnya APTARI sudah pernah merumuskan pedoman kurikulum bagi penyelenggara pendidikan tinggi arsitektur. Pedoman yang ada berisi ketentuan kompetensi dasar lulusan yang harus diberikan kepada para mahasiswanya. Namun demikian rumusan tersebut disusun lebih untuk jenjang pendidikan sarjana dan lagi dibuat belum dengan mempertimbangkan diberlakukannya pasar bebas ASEAN. Selain itu banyak juga dokumen-dokumen peraturan yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang perlu diacu untuk menjadikan lulusan yang dihasilkan diakui oleh pasar ASEAN. Ketentuan-ketentuan tentang Standar Pendidikan Tinggi, Pendidikan profesi maupun Akreditasi mandiri – yang bukan dilakukan oleh BAN PT – merupakan situasi dan kebutuhan terkini yang perlu dipikirkan bersama. Tuntutan untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai ujung tombak pembangunan sumberdaya manusia Indonesia tampaknya juga semakin kuat dengan dipisahkannya pendidikan tinggi dari kementerian pendidikan nasional.

Merujuk pada paparan kondisi di atas maka kiranya APTARI bersama anggotanya untuk duduk bersama membicarakan persoalan-persoalan yang terkait tugas pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang bisa bergaul dan berkompetisi di kawasan ASEAN. Bagaimanapun kita sadar bahwa terdapat beberapa permasalahan di luar hal-hal tersebut diatas yang perlu ditindak lanjuti yaitu: 1) Kualitas pendidikan arsitektur nasional yang belum merata; 2) Durasi pendidikan dasar arsitektur nasional yang 5 tahun kompatibel dengan persyaratan dunia 5 tahun & PPArs belum bisa diselenggarakan secara nasional dan 3) Kuantitas sarjana arsitek yang cenderung menurun setiap tahun disertai kurangnya sarana prasarana tidak memadai lebih khususnya di Indonesia Timur.

Maka untuk menyongsong pelaksanaan Pasar Bebas ASEAN ini APTARI akan melaksanakan kegiatan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia yang di selengarakan di Yogyakarta yang bertemakan “Pasar Bebas ASEAN dan Tantangan Pendidikan Arsitek Indonesia yang lebih berkualitas” ini bertujuan untuk mengidentifikasi persoalan – persoalan di bidang pendidikan arsitektur dan merumuskan kembali pedoman kurikulum yang kompatibel dengan tuntutan perubahan. Hal ini dapat dilihat sebagai bentuk mempersiapkan dan menyesuaikan diri dalam perhelatan dunia ASEAN ECONOMY COMMUNITY 2015.

Maksud dan Tujuan Acara

  • Meningkatkan kualitas pedoman kurikulum nasional pendidikan arsitektur dari berbagai jenjang pendidikan yang kompatibel dengan standar ASEAN.
  • Merumuskan strategi peningkatan kualitas serta distribusi institusi pendidikan arsitektur.

Sasaran Kegiatan

Sasaran pada kegiatan ini adalah Ketua Program Studi dan Dosen penanggung jawab kurikulum

Target Kegiatan

Kesetaraan pendidikan & kurikulum arsitektur di seluruh Indonesia

Bentuk Acara

Acara “Rapat Kerja Nasional” terdiri dari presentasi, diskusi, dan sesi tanya jawab.

Peserta

Para pimpinan program studi / jurusan dan dosen lain yang bertanggung jawab menangani pengembangan kurikulum pendidikan arsitektur di instansinya

Jadwal Acara

Hari &Tanggal : Kamis-Jumat , 4-5 Juni 2015

____________________________________________________________________

Mekanisme Pendaftaran Rakernas

  1. Peserta mendownload form pendaftaran dan mengisi form berdasarkan institusi masing- masing. Isikan rincian delegasi yang akan didaftarkan.
  2. Peserta membayar biaya pendaftaran yang merupakan biaya penyelenggaraan Rakernas sesuai dengan situasi (early / late bird) ke Nomor Rekening APTARI (tertera dalam formulir)
  3. Peserta mengirimkan formulir pendaftaran (dalam bentuk word, jangan pindaian untuk kemudahan proses lebih lanjut) dan pindaian bukti transfer melalui email ke pengurus@aptari.org dan ditembuskan ke aptaridata@gmail.com.
  4. Apabila ada kesulitan dapat menghubungi Panitia Lokal Yogyakarta Sdr. Sri Rejeki (0857 265 291 78) atau ke pengurus sesuai di website APTARI.
  5. Peserta akan diberikan konfirmasi pembayaran oleh Panitia Rakernas APTARI.
  6. Peserta booking hotel langsung ke hotel yang dituju. Panitia hanya membuat perjanjian dengan Jogjakarta Plaza Hotel sebagai venue untuk early bird rate (booking tidak melebihi 17 Mei 2015) dan diskon peserta (late bird rate).
  7. Apabila booking di hotel venue maka dimohon menyebutkan diri sebagai peserta Rakernas APTARI untuk mendapat harga sesuai perjanjian dengan APTARI (tidak memakai harga normal).
  8. Bagi peserta yang booking di hotel lain yang tercatat di dalam lampiran ini, mohon dapat memberi informasi ke Panitia. Panitia lokal akan mengusahakan transportasi dari dan ke venue apabila ada rombongan yang menginap. Di luar tempat tersebut maka transportasi dikelola sendiri oleh peserta.

____________________________________________________________________

Lampiran 1.

SUSUNAN ACARA RAPAT KERJA NASIONAL APTARI 2015

Jogjakarya Plaza Hotel 4-5 Juni 2015

SUSUNAN ACARA RAPAT KERJA NASIONAL APTARI 2015

Yogyakarta Plaza Hotel 4-5 Juni 2015

 

JADWAL URAIAN KETERANGAN
Hari I: Kamis 4 Juni 2015
09.00 – 10.00 Registrasi ulang
10.00 – 12.00 Pembukaan Rakernas APTARI Dr. Ir. A. Adib Abadi, MSc.
12.00 – 13.00 Istirahat – Ibadah – Makan Delegasi check in hotel
13.00 – 13.45 Autodesk Session Narasumber: Ibu Yuli SetiawatiProgram Manager of IndonesiaAutodesk Education
13.40 – 17.00 Pleno I
13.45 – 14.15 Kebijakan Umum Pendidikan Tinggi Dr. Ir. Illah Sailah, MS. (*)Direktur Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Pendidikan Tinggi
14.15 – 14.45 Pendidikan Arsitektur dan Profesi Arsitek dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN Narasumber: Ir. Tateng K. Djajasudarma, M.Arch. IAI. LPJKN Anggota Tim Monitoring Committee on Architectural Services / MRA
14.45 – 15.15 Kebijakan dan Road Map Akreditas Mandiri Arsitektur / Indonesian Architectural Accrediting Board Narasumber: Ir. Dwi Sasongko, PhD.Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi
15.15 – 16.00 Rehat Kopi – Ibadah
16.00 – 17.30 Kurikulum Pendidikan Tinggi Arsitektur Narasumber: Dr. Ir. Endrotomo, MT. Staf Ahli DIKTI – Anggota Tim Penyusun KKNI
17.30 – 19.00 Istirahat – Ibadah – Makan
19.00 – 22.00 Rapat Bidang
19.00 – 22.00 Rapat Bidang Keorganisasian: Pembentukan Kelompok Kerja dan Road Map LAM-ARS Khusus untuk delegasi bidang keorganisasian berpisah ke Rapat Bidang
19.00 – 19.30 Rapat Kurikulum Pendidikan Tinggi Arsitektur (lanjutan pleno) Untuk delegasi penyusunan kurikulum tetap pleno kemudian berpisah dalam Rapat Kelompok Keahlian (waktu pemisahan menyesuaikan dinamika rapat)
19.30 – 22.00 Kelompok Keahlian: Menyusun Bidang Kajian Perancangan Narasumber dari Dewan Penasihat APTARI (*)
Kelompok Keahlian: Menyusun Bidang Kajian Sejarah dan Teori Arsitektur Narasumber dari Dewan Penasihat APTARI (*)
Kelompok Keahlian: Menyusun Bidang Kajian Ilmu dan Teknologi Bangunan Narasumber dari Dewan Penasihat APTARI (*)
Kelompok Keahlian: Menyusun Bidang Kajian Perancangan Kota dan Permukiman Narasumber dari Dewan Penasihat APTARI (*)
Hari ke-2: Jumat 5 Juni 2015
08.00 – 11.00 Pleno 2Pembahasan setiap rapat bidang Delegasi, Pengurus dan Perumus
10.00 – 11.30 Pengarahan dan Penutupan Dr. Ir. A. Adib Abadi, MSc.
12.00 – 13.00 Istirahat – Ibadah – Makan – Sholat Jumat Delegasi check out hotel (bagi yang tidak melanjutkan dengan acara tour
13.00 – selesai Tour Opsional bagi peserta yang menginginkan/mendaftar
13.00 – 15.00 Rapat Tim Perumus & Pengurus APTARI Tentatif sesuai kondisi

DOWNLOAD

Formulir Keikutsertaaan Rakernas

Rakernas-Pengumuman-Pertama-KAK

Rakernas-Pengumuman-Pertama-Undangan

LEAFLET-RAKERNAS-2015-A

LEAFLET-RAKERNAS-2015-B

______________________________

Sekretariat APTARI:

SAPPK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)
Gedung Labtek IXA lt. 2 – Jl. Ganesha No. 10 BANDUNG 40132 Tlp: (022) 2504625 ext. 108 – fax: (022) 2500046
JURUSAN ARSITEKTUR INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL (ITENAS) Gedung 17 – Jl. PHH. Mustapha No. 23 BANDUNG 40124 Tlp: (022) 7272215 ext. 151 – fax: (022) 7202892