AGENDA:

  1. PERKENALAN PENGURUS APTARI BARU 2010-2013
  2. PEMBAHASAN PROGRAM KERJA APTARI 2010-2013
  3. DISKUSI

1. PENDAHULUAN
2. STRUKTUR ORGANISASI
3. KEANGGOTAAN APTARI
4. PENDIDIKAN ARSITEKTUR DI INDONESIA

  1. IAI dan APTARI sudah membicarakan masalah ini keterkaitannya dengan pendidikan arsitektur di Indonesia sehingga sesuai dengan standar ARCASIA dan UIA
  2. Ada tiga jalur pendidikana arsitektur di Indonesia: Profesi,  Akademik, vokasi (diploma dan politektik)
  3. Hasil pertemuan dengan direktur akademik DIKTI: bahwa jalur vokasi masih tetap dibutuhkan di Indonesia
  4. ACSA menjadi bench marking untuk APTARI dalam menjalankan program di pendidikan arsitektur di Indonesia
  5. Kegiatan ACSA semua yang berhubungan dengan tridharma PT (jika di Indonesia), dari mulai kegiatan mahasiswa, penelitian, pengabdian masyarakat, seminar, workshop, penghargaan dll.
  6. Dampak kegiatan ACSA terhadap masyarakat umum yang tentunya nantinya menuju ke pendidikan arsitektur
  7. ACSA sedikitnya bisa menjadi acuan untuk APTARI dalam menyusun program kerja sehingga mendukung program pendidikan arsitektur di Indonesia
  8. APTARI beranjak dari DEKLARASI PENDIDIKAN ARSITEKTUR INDONESIA di acara ARSAPEX di Bandung 2 Maret 2010
  9. Ada 4 kunci di deklarasi tersebut yaitu: Quality (teaching), International (competence), sustainability (research and service), networking (collaborative Works)

5. PROGRAM KERJA APTARI

  1. Peningkatan kualitas pendidikan arsitektur

–          Penerapan deklarasi
–          Penyusunan rambu-rambu kurikulum inti pendidikan Ars S1
–          Workshop/ seminar/ public lecture

Peningkatan jaringan antar PT Arsitektur
–          Pertemuan umum anggota
–          Pengaktifkan mailing list dan website
–          Pembentukan KORWIL
–          Join Studio
–          Join Research
–          Jurnal APTARI
–          Profil Anggota APTARI
–          Kerjasama pendidikan dan penelitian antar PT

Legalitas Asosiasi Pendidikan
–          Penetapan AD/ ART
–          Asosiasi Badan Hukum
–          Pengelolaan Keuangan dan Kesekretariatan

6. DISKUSI

a. Hasil diskusi/ pertemuan dengan bu Ilah: ada isu tentang pengaktifkan Jurusan, departemen-jurusan-prodi

b. Diknas akan menjadikan APTARI sebagai partner diskusi dalam membahas pendidikan arsitektur di Indonesias

c. PAK YOYOK-UGM

  1. Respon APTARI terhadap DIKTI yang akan menerapkan sistem SKS 120-130 SKS yang isunya akan dilaksanakan pada tahun 2012
  2. Fungsi APTARI tidak hanya mengurus prodi yang ada, tapi juga PT yang akan melaksanakan prodi baru, tetapi juga memberikan masukan kepada PT yang akan membuka prodi baru
  3. Mendorong rekan rekan di daerah sehingga pendidkan arsitektur dapat dilaksanakan secara merata
  4. UGM akan melaksanakan konsorsium pendidikan arsitektur dunia di……. mohon agar APTARI dapat memberikan/ menujuk wakil dari anggota APTARI yang akan menjadi wakil dari Indonesia
  5. Tridharma PT kita belum maksimal, Research masih minim, saran agar APTARI dapat menjadi wadah untuk program Research dan pengabdian masyarakat
  6. Untuk database APTARI, yang benar ketua jurusan atau ketua program studi???

d. PAK KEMAS – UI

    1. Hasil pertemuan dengan Bu Ilah, 128 SKS sepertinya masih sulit untuk S2 di Indonesia, jadi masih pending
    2. DIKTI mempunyai keterbatasan dalam pendekatan dengan PT, sehingga APTARI harus menjadi jembatan untuk itu.
    3. Research menjadi program utama APTARI terutama untuk kontribusi dalam jurnal APTARI
    4. Database digunakan untuk ARCASIA untuk pembuatan Handbook, update data paling lambat tanggal 06 Juni 2010

e. PAK ILYA – UII

  1. APTARI diharapkan dapat menjadi INTERFACE dengan DIKTI
  2. Dengan adanya EPSBED, mind set EPSBED harus dapat diwadahi oleh APTARI. Dari mulai homebase dosen, Dosen diminta untuk mempunyai NIDN, dll

f. PAK KEMAS – UI

  1. Untuk BAN PT – EPSBED bukan lage menjadi penentu utama.
  2. EPSBED mempunyai keterbatasan, terutama dalam hal kerjasama2 dengan PT lain, dalam maupun luar negeri – akan disampaikan pada DIKTI

g. PAK KARYADI – UNPAR

  1. Meminta APTARI untuk mempunyai wadah jurnal akreditasi, karena sebagai dosen kita memerlukannya – di Indonesia kita belum ada Jurnal terakreditasi program arsitektur di Indonesia

h. PAK HERU – ITB

  1. Sedang merintis pembuatan Jurnal Arsitektur akreditasi yaitu dengan UI, ITB dan IAI karena kerjasama dengan org profesi nilainya akan lebih tinggi
  2. Belum terealisasi karena memang perlu dipersiapkan SDM yang lebih banyak untuk itu

i. PAK AGUS- TRISAKTI

  1. Kemungkinan sks 128 sks tidak jadi dilaksanakan dengan pertimbangan DIKTI belum berani mengeluarkan ketentuan sks 128 sks… karena di Indonesia prodi2 nya tidak menjalankan secara penuh…contohnya 3 SKS tidak dilaksanakan penuh, tapi hanya setengahnya..
  2. Hal itu yang membuat DIKTI belum berani melaksanakan 128 SKS, karena belum bisa dilaksanakan seperti di Luar Negeri
  3. Kalaupun akan dijalankan, mungkin baru akan terealisasi 3-5 tahun kedepan
  4. Pertemuan dengan bu Ilah menjadi titik awal kerjasama DIKTI dan APTARI
  5. Mulanya DIKTI masih belum tau apa itu APTARI, namun dengan penjelasan bahwa APTARI sudah mempunyai anggota 65 anggota PT, DIKTI menjadi lebih mempunyai apresiasi pada APTARI
  6. Rencana ke depan, APTARI akan menjadi partner DIKNAS/ DIKTi dalam membahas berbagai hal yang berkaitan dengan akademik bagi prodi2 arsitektur di INDONESIA
  7. Mengenai rumpun keilmuan, apakah arsitektur akan tetap menjadi rumpun teknik atau akan membuat rumpun sendiri? Hal ini menarik untuk didiskusikan lebih lanjut untuk APTARI dan anggotanya
  8. DIKNAS menunggu informasi dan masukan dari APTARI mengenai SKS, rumpun keilmuan, dan jalur pendidikan arsitektur ( yang ada 3 jalur)
  9. Ke depannya DIKNAS akan memfasilitas mengenai pertemuan APTARI dengan DIKNAS mengenai 3 hal utama mengenai pendidikan arsitektur

j. PAK BAGUS – UNIKA SOEGIJAPRANOTO

  1. Program studi arsitektur UNIKA sudah keluar dari rumpun fakultas teknik tapi dibawah di bawah fakultas arsitektur dan seni, sehingga gelarnya berubah tidak lagi ST

k. PAK KEMAS – UI

  1. Rumpun arsitektur di Indonesias mulanya adalah dari teknik sipil, bukan seperti di luar negeri yang sudah dibawah school of art
  2. Presedennya ke arah mana? ST atau SArs?

l. PAK ILYA- UII

  1. Sebaiknya APTARI yang menentukan bahwa ST masih dipakai atau Sars?
  2. Sehingga anggota APTARI tinggal melaksanakannya.

m. PAK AGUNG – UNDIP

  1. Yang mengakui APTARI itu baru 65, yang dibawahnya anggotanya juga mempunyai karakter masing-masing, ada yang mutu pendidikana ars yang sangat maju, ada yang kurang kualitasnya
  2. Dimohon APTARI dapat membuat suatu panduan dan acuan sehingga anggotanya tinggal melaksanakannya

n. PAK KEMAS- UI

  1. APTARI akan terus mendampingi anggota-anggotanya, dan tetap menghargai karakter masing masing anggotanya
  2. APTARI akan membuat suatu tim kerja yang akan membantu pengurus dalam menyusun program kerja/ panduan sebagai acuan bagi anggota APTARI dalam penyelenggaraan pendidikan arsitektur Indonesia

o. PAK HARIS – PEPABRI MAKASAR

  1. EPSBED menjadi salah satu yang memusingkan dalam menyelesaikan borang
  2. APTARI harus membuat suatu deklarasi pendidikan arsitektur kita kemana, sehingga dapat menentukan dosen-dosen yang mengajar itu masuk rumpun mana

p. PAK HERU – ITB

  1. Pembentukan komisi kurikulum, yang harus dibentuk yang memenuhi kurikulum kompetensi – sehingga dapat terlihat kita masuk rumpun mana? Teknik atau disain?
  2. Harus ada penyamaan kompetensi di dalam kurikulum pendidikan arsitektur di Indonesia
  3. Diharapkan ada 4 tim inti untuk merumuskan kurikulum inti pendidikan arsitektur di Indonesia, APTARI mengundang anggotanya untuk ikut serta berkontribusi dalam pembentukan komisi ini
  4. Hasil dari rapat komisi kurikulum ini akan di presentasikan pada pertemuan anggota APTARI berikutnya di ITB bulan Oktober 2010

q. BU SIWE – UNUD

  1. UNUD akan mengadakan evaluasi kurikulum dalam waktu dekat sehingga merasa berkepentingan untuk ikut berkontribusi dalam komisi kurikulum

r. BU ITA – ITS

  1. Baru melakukan evaluasi kurikulum 1 tahun, jadi ITS ingin ikut kontribusi dalam komisi kurikulum

s. PAK ILYA – UII

  1. Mengajukan diri untuk kontribusi dalam komisi kurikulum

t. BU RUMIATI – UNPAR

  1. Untuk forum S3 nya mohon diperhatikan, UNPAR dapat memfasilitasi untuk forum tersebut

u. PAK FAQIH – ITS

  1. Di dalam AD ART perlu diperbaiki, sebaiknya dalam rapat anggota hanya boleh mengirimkan 1 orang anggota
  2. Tentang anggota APTARI pada saat rapat disebutkan prodi S1, S2 atau S3 yang diundang? Karena jika membicarakan masalah kurikulum S1, prodi S2 dan S3 tidak merasa berkepentingan
  3. Tentang forum guru besar, ITS diminta memfasilitasi untuk membuat forum guru besar, dan tidak ada timbal balik positif dari para guru besar

v. PAK ZUBAIR– TADULAKO

  1. Pendataan program studi yang berkaitan dengan rumpun ilmu, D3 sudah tidak difasilitasi oleh DIKTI
  2. Program D3 sudah tidak difasilitasi lagi, sehingga banyak PT Ars yang mempunyai D3 cenderung untuk menutup

w. PAK KEMAS – UI

    1. Berkaitan dengan restrukturisasi di DIKTI, maka DIKTI pun mempunyai program yang berbeda dengan sebelumnya, sehingga DIKTI cenderung untuk memberikan alternatif kecenderungan dibukanya program vokasi (D3, D4)
    2. Perlu adanya bench marking mengenai program VOKASI

x. PAK HERI – UNBRAW

  1. Progres tentang pembuatan jurnal APTARI, karena hal ini dibutuhkan bagi anggota untuk mengirimkan makalah2 penelitiannya untuk dimasukkan dalam jurnal APTARI

y. PAK KEMAS – UI

  1. Perlu tenaga tambahan untuk membuat jurnal APTARI
  2. Perlu dana untuk pembuatan jurnal APTARI
  3. Ditawarkan untuk menaikkan iuran keanggotaan

z. PAK YOYOK – UGM

  1. Mohon APTARI dapat menyampaikan program program kerja pada anggota APTARI
  2. Jika APTARI membuat jurnal apakah tidak akan menjadi bunga rampai malah memberikan nilai akreditasi lebih rendah?
  3. Lebih baik APTARI mempunyai kerjasama dengan pihak luar internasional atau nasional, sehingga dapat memberikan nilai lebih pada anggota APTARI untuk keperluan akreditasi
  4. Guru besar di ilmu apa yang akan masuk dalam forum guru besar? Apa harus serumpun arsitektur atau bisa rumpun lain.

aa. PAK KEMAS – UI
Untuk pertemuan anggota, dipersilahkan untuk datang lebih dari 1 orang perwakilan, namun untuk munas yang harus mengambil voting suara harus 1 suara setiap PT

bb. PAK AGUS – PETRA
Untuk jurnal, daripada APTARI harus membuat jurnal baru, Petra mengusulkan semua prodi yang mempunyai Jurnal diperkuat untuk dapat sharing dengan PT ars lain, sehingga dapat saling berkontribusi.

cc. PAK KEMAS – UI

  1. Berdasarkan DIKTI, bobot penilaian jurnal akreditasi dinaikkan, sehingga banyak jurnal arsitektur yang tidak dapat memperoleh akreditasi
  2. Boleh tidak APTARI dan IAI dipakai untuk penerbitan jurnal?
  3. Jika tidak boleh, ya APTARI harus membuat jurnal

dd. PAK AGUS – TRISAKTI
Akreditasi jurnal dulunya mudah, namun sekarang harus mempunyai mitra bestari dan komposisi penulis internal dan eksternal juga menjadi penilaian
Trisaktipun juga tertunda karena adanya aturan tersebut
Opsi ada dua: aptari membuat jurnal – biaya mahal, rutinitas tulisan agak sulit, Opsi kedua : tiap PT mempunyai jurnal dengan kerjasama dengan IAI dan APTARI. Memungkinkan tidak jika ada kerjasama tersebut.

ee. PAK KEMAS – UI
Perlu ada internal reviewer sebagai bentuk kerjasama APTARI bagi jurnal2 PT anggota aptari
Iuran anggota dinaikkan dari rp. 300.000 menjadi rp, 500.000/semester jadi Rp. 1 juta/ tahun

7. PEMBENTUKAN KOMISI KURIKULUM

  1. BU SIWE – UNIVERSITAS UDAYANA
  2. BU ITA – ITS
  3. PAK AGUNG – UNDIP
  4. PAK YOYOK – UGM
  5. PAKHERU – ITB

8. PEMBENTUKAN KOMISI LEGALITAS

  1. Sumatera + Jawa Barat = 8 + 5 = 13 – ITB + UNPAR + UNSRI
  2. Kalimantan, Sulawesi, Bali, Indonesia Bag Timur = 14 PT – UNUD + TADULAKO + PEPABRI
  3. JABODETABEK = 14 PT – UI + TRISAKTI
  4. Jawa Tengah + DIY = 13 PT – UII + UNS
  5. Jawa Timur = 11 PT – PETRA + UNBRAW

Sekretaris Umum APTARI
Ir. Ari Widyati Purwantiasning, MATRP, IAI